Monday, September 27, 2004

For all my beloved friends…

Image hosted by Photobucket.com
Saudaraku, ketika engkau melihat indahnya pernikahan

Mungkin engkau sedang memandang lautan dengan pantainya yang begitu indah

Indahnya, hingga engkau ingin menuju ke pantai tersebut, secepat mungkin

Namun ketika engkau mencapai tepi pantai

Sedikit takut melihat riak-riak gelombang

‘Ah, riak itulah yang menambah indah,’ mungkin itu yang terucap

Dengan sedikit berjingkat, engkau pun mencoba merendam kaki di air laut

Wah, nyamannya....

Saudaraku, di tepi pantai memang masih terasa nyaman, keriangan terpercik ke wajah kita

Image hosted by Photobucket.com
Engkaupun pasti akan sangat ingin menjelajahi laut itu, bermain di dalamnya

Tapi, apa engkau punya perahu yang tangguh ?

Apa engkau bisa berenang ?

Apa engkau sudah memastikan arah yang kau tuju ?

Apa yang engkau lakukan ketika tersesat ?

Menghadapi badai yang mengguncang, yang dapat dengan mudahnya menggulung habis bahteramu?

Allah, Ridho Allah lah yang menjadi pulau tujuan akhirmu

Engkau kenal Allah, kau kenali tujuanmu, takkan mungkin engkau tersesat

Badai pasti datang, itu sunnatullah

Allah yang mendatangkan badai, Dia pula yang akan menyingkirkannya, engkau harus yakin itu

Selamilah lautan itu hingga engkau bisa melihat dimensi keindahan yang lain

Selamilah dengan ilmu, itulah yang akan menyelamatkanmu dari tenggelam

Tujulah pulau impian dengan keriangan

Nakhoda dan mualim saling mendukung dengan satu buku panduan

Pintar-pintarlah membaca arah angin, jangan sampai kau tersesat olehnya

Jadikanlah ia penambah laju bahteramu ke pulau tujuan

Saudaraku, lakukan yang terbaik untuk hari ini

Kemarin adalah masa lalu dan tak akan kembali

Esok masih penuh kegelapan

Yakinkan Allah menjadi pelindung, karena Ia takkan pernah mengingkari janji-Nya

Ia pasti akan menyambutmu di pulau impian dengan semarak

Indah bukan ???

Barakallahu laka barakallahu lakum

Semoga barakah Allah melimpah pada kalian berdua

Dari seseorang yang sedang menuju pantai

Wednesday, August 11, 2004

JIKA KAU MENCARI ROJULUN SHOLIH

Jika kau cari lelaki sholih di akhir zaman di dunia ini, niscaya tidak akan kau temui dia berada di tengah kerumunan manusia yang mabuk dunia. Jika kau cari Rojulun Sholih di belantara alam ini niscaya tidak akan kau temui dia dalam untaian kata-kata, syair dan sajak yang indah membuai, Jika kau cari mereka tentulah tidak akan kau temui mereka sibuk dengan dunia sebab mereka adalah lelaki langit. Sebab hidup mereka hanya ada di belantara perjuangan, ada diantara peluh keringat, kepulan debu, tetesan darah, desingan peluru, dan kilatan pedang. Yang hanya kan kau temui, sekali lagi hanya kan kau temui jika kaupun juga seorang Pejuang. Sebab kebenaran akan mengumpulkan para pendukungnya, sebagaimana kejahatan mengumpulkan pula para punggawanya. Tidak akan sekali-kali kau temui dia DISINI, di TEMPAT INI. Sekali lagi tidak akan.

Jangan menyesali nasib dan mengeluhkan ketentuanNya, menyalahkan dan menangisi takdir, itu bukti kepengecutan. Mana bukti kesabaranmu, mana bukti ketawakalanmu,…?
Sesungguhnya jika kau seorang yang cengeng, jika kau seorang yang pengeluh, maka niscaya lelakimupun tidak akan jauh berbeda darimu…juga seorang cengeng, dan pengeluh. Maka jika dambaanmu adalah Ar-Rojul Ash-Sholih, yang tegar di jalan dakwah dan jihad, di jalan Islam, di jalan Langit…maka jadilah pula sholihah, jadilah pula da’iyah dan mujadihah tiada henti, tiada ada batasnya kecuali batas yang telah ditentukanNya…sholih sampai kapanpun jua...maka niscaya dia pasti kan kautemui ..dekat sekali. …ya, mereka adalah para mujahid, yang tidak akan kau temui mereka terduduk disini. Di tempat ini.
Maka siapapun yang menulis ini…juga belumlah seorang yang sholih, karena kaki , dan tangannya belum beranjak dari syahwati dunia,…belum beranjak dari majelis “duduk-duduk”, …belum beranjak menuju tanah lapang nan lempang yang bertabir tipis berupa maut fie sabilillah, syahid di jalan Jihad.

“ Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin , diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah lalu mereka membunuh atau terbunuh. (itu telah manjadi ) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar”. ( Q.S. At-taubah :111 ).
__________________
abu abdillah
dari http://www.myquran.org/forum/showthread.php?t=112

Thursday, August 05, 2004

Office Sweet Office

<>Berikut hasil pengamatan saya selama bekerja di Lantai 6, sayap kanan, gedung Trans TV Mampang, Jakarta Selatan:

House (of) Music

‘Untuk apa kau berikan aku benang yang kusut…’

Bang Meggi Z di tahun 2000-an sering bener muncul sambil nyanyi lagu ini. (Btw, menurut sumber, Meggi Z itu anak bungsu dari 26 bersaudara. Kakaknya yang pertama bernama Meggi A, yang kedua Meggi B, dst…).

<>Lagu ini juga yang sering diputar via mp3 oleh teman saya. Tampang sih syerem, tapi selera lagu Caca Handika dkk. Kalo lagi kumat, degung ala acara resepsi adat Sunda diputer juga. Walhasil, dia berhasil mengubah suasana kantor menjadi gedung resepsi di Tasikmalaya. Asli, liyer juga dengernya! Apalagi speaker aktif keluaran glodok difungsikan dengan ‘baik’, lengkaplah penderitaan saya.

Bicara musik, seperti pepatah bilang, lain lubuk lain ikannya, lain orang lain musiknya. Tetangga samping saya persis, demen bener sama classic rock. Dari Jimi Hendrix (katanya best guitarist this century!) sampai era James Hetfield & gank dari Metallica dia hafal dengan baik dan benar. Era seventy abis! Belum lagi kalo bicara masalah sejarah pembuatan lagu Smoke on The Water-nya Deep Purple. Kita sih manggut-manggut aja, walaupun gak jelas, itu tanda nyimak atau tanda gak mudeng.

<>Pindah ke pojok belakang. Entah terobsesi atau emang demen, teman saya ini paling suka nyanyi -lagu apapun- ala opera alias vibrasinya manteb bener. Pernah denger lagunya Iwan Fals ala opera? Atau sampeyan pengen denger Goyang Dombret kalau dinyanyiin sama Luciano Pavarotti? Dateng aja ke lantai 6!

Next, tetangga saya yang mantan aktivis masjid kampus. Ketebak selera lagunya, nasyid. Nasyid, lagu-lagu yang religius, penuh nilai perjuangan, semangat, atau pun menggugah hati. Kalau hari-hari biasa sih, cuman dia yang stay tune di saluran musik ini. Lain halnya masuk bulan puasa, weh, lumayan religius suasana ruangan.

Satu lagi yang menarik. Semua personil keuangan itu suka musik dan sebagian lagi jago main musik. Bahkan ada rumors, pas interview, semua calon staff keuangan itu pasti ditanya: ‘suka musik apa?’ sama ‘bisa main alat musik apa?’ Susah memang, mentang-mentang kerja di dunia showbizniz.

House of Jokes


‘Ayam ama bebek kalo kawin jadinya apaan?’ Kalau Anda menerima tebakan semacam itu dari anak-anak divisi keuangan jangan dijawab serius, karena mereka semua itu gak pernah bisa serius! Mau tau jawabannya? Ayam kalo kawin ama bebek jadinya telor. Garink? Pasti!

Lain cerita kalau lagi antri makan di kantin. ‘Bu, ada sayur apa?’ tanya teman yang isengnya luar biasa. ‘oh ada sayur kangkung sama sayur lodeh’. ‘Wah, saya gak mau sayur lodeh! Saya maunya sayur guadeh!’. Atau ‘Mbak, nasi goreng satu pake es yah!’ ‘Kok pake es?’ ‘iya, kalo gak pake es bukan nasi goreng donk, tapi nai goreng!’.

Belum sempat dilakukan tes psikologi, kenapa staf keuangan itu mempunyai kemampuan untuk membuat pertanyaan irasional dengan jawaban yang lebih irasional juga. Mereka juga kreatif membuat jokes yang baru. Memang, kreativitas dituntut dari personil yang mau dan telah bergabung dengan suatu stasiun TV. Kreativitas bebas tapi bertanggung jawab adalah bentuk kreativitas yang produktif, bukan kreativitas yang destruktif. (lho kok ngelantur??!)

House of Snack

Ada kue!!!!” itu satu komando buat staf keuangan. Otomatis, gerak kaki akan menuju arah suara tersebut. Biasanya, ruang kasir jadi tempat favorit, karena distribusi makanan paling banyak berasal dari situ. Maklum, banyak vendor yang ngasih hadiah waktu ada pembayaran. Seingat saya, jenis makanan hadiah yang paling sering dikonsumsi di Divisi kami pizza dan donat. Asyik lho!

Rujakan. Ada 2 sistem yang berlaku, yaitu beli (biasanya nitip sama teman yang pergi ke bank) dan bikin secara kolektif. Kolektif di sini artinya si L bawa papaya, si R bawa mangga, si E bawa bengkoang, terus si D bawa sambelnya. Nah kalo yang makan, baru semuanya, gak laki-laki gak perempuan.

Rezeki yang lain datang dari rekan yang ulangtahun. Voucher makan di hari resepsi kayak gitu biasanya dipakai buat sore atau keesokan harinya.

House of Kusut

Closing. Satu kata, beragam makna, beribu dampak. Saat-saat closing bukanlah mimpi buruk, karena kita-kita ini gak sempet untuk mimpi. Jangankan mimpi, bisa-bisa kita rekonsiliasi bank sambil merem-melek kayak ayam mau tidur.

Ada satu orang yang selalu terlihat mengkeret mukanya di awal bulan. Inisialnya HMS. Kalau ada lomba kerapihan meja di trans tv, pasti dia gak bakalan menang. Kalau dikumpulin, mungkin bisa 2 rim kertas yang ada di mejanya dia. Pernah kami satu divisi itu pengennya merapihkan meja kerja. Wah, rapih jali Broer! Tapi, ya gitu. Besoknya, back to basic!

Kembali ke wajahnya yang selalu mengkeret. Karena terlalu sering dia berwajah seperti itu, ada julukan yang secara aklamasi kami berikan kepada doi: Si Kusut. Awalnya cuma dia yang mendapat julukan itu. Tapi seiring perkembangan perusahaan (cieee….) alhasil, semua di keuangan itu kena sindrom yang sama : kusut. Ada Si Kusut 1, Kusut 2 dan Kusut 3. kekusutan bertambah kalau ada selisih. Wajah yang semula pulih kembali, bisa-bisa makin mengkeret kalau ada kasus selisih, apalagi kalau di saat injury time. Terkadang, kalau awal bulan jatuh di hari Sabtu, banyak yang kecewa. Soalnya, gak bisa ngapelin pacarnya (lembur jack!). Syukur, penulis bukan termasuk orang yang kecewa.

Akhirnya, ada versi baru lagunya Bang Meggy:

‘Untuk apa kau berikan aku teman yang kusut…’

<>Azhar Kuntoaji
Accounting Department
(Dimuat dalam buku Warna-Warni Televisi - PT Televisi Transformasi Indonesia - 15/12/2003)

Wednesday, August 04, 2004

Weleh….. Si Jupi Ngadat

Motorku Mogok

Untuk kedua kalinya, si Jupiter ku tersayang mogok! Penyebabnya sama, saluran bensin dari intake manifold (leher angsa) itu robek. Karena sistem keran bensin di Jupiter menggunakan sistem vakum, dimana tekanan udara di intake akan menyedot udara di keran, dan katup saluran bensin akan terbuka. (mudeng gak? Aku yo bingung!)

Alhamdulillah, temanku Bewok alias Yan Aulia, belum pulang. Doi langsung nemenin aku ngutak-atik. Telpon sana-sini, 45 menit gak ada kejelasan nasib, terpaksa motorku di derek (untungnya, Bewok bawa tambang!). di bawalah si Jupi ke kantor dan bermalam di sana.

Kutipan dari Teman

Batu Kecil

Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikanpesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak,tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.
Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada dibawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depantemannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang keduapun memperoleh hasil yang sama.
Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas? Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.
Tuhan kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Tuhan melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingatkepadaNya, Tuhan sering menjatuhkan "batu kecil" kepada kita

Tuesday, August 03, 2004

Life must go on

“…kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan mencatat 4 perkara yang telah ditentukan, yakni: rezeki, ajal, amal, dan sengsara atau bahagianya….” (hr Bukhari dan Muslim)

Subhanallah, di bulan agustus ini, aku akan mendapatkan kenyataan : 3 teman terbaikku (2 teman kantor dan 1 sahabat sejak di bangku kuliah) akan menjalani episode baru dalam hidupnya – Hijrah dari tempat yang sekarang, ke tempat yang Insyaallah lebih baik.

Adalah suatu keindahan tersendiri, bersahabat dan bekerjasama dengan mereka. Keindahan terjalinnya suatu ukhuwah, persaudaraan sebagai sesama hamba Allah, dimana ada mekanisme saling mengingatkan, saling menyemangati, saling berbagi. Tiada yang dapat menggantikan (dan memang tidak perlu digantikan, karena aku ingin ukhuwah dengan ketiganya takkan pernah putus, selama tali Allah mengikat hati-hati kami).


Dari mereka aku belajar kelebihan-kelebihan yang mereka miliki, dan itu adalah anugerah Allah yang terbesar lewat seorang sahabat. When u asked someone, do you have friends? They’ll maybe show the list of Friendster pages. Tapi, kalo ditanya, apakah kamu punya sahabat? Mungkin mereka akan langsung memandang langit, membayangkan wajah-wajah sahabat mereka, dan tak mustahil, airmata akan keluar malu-malu lewat ujung mata.


“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (hr Bukhari & Muslim)

Did I loved them like I loved myself? At least, aku berusaha untuk mencintai mereka karena Allah, demi Allah dan hanya untuk Allah.

Aku tak ingin mengucapkan salam perpisahan. Aku hanya ingin mengucapkan, semoga kelapangan akan terbentang di hadapanmu. Yakinlah, Allah akan mempermudah kita melakukan kebaikan. Jadilah khalifah di muka bumi ini, di manapun itu. Sekaligus untuk mengingatkan diriku sendiri, hidup bukanlah hanya untuk bekerja, ada kewajiban dakwah terletak di pundak kita.

Jangan sampai putus yah, tali Allah yang telah mengikat erat hati-hati kita!