Monday, February 25, 2008

Tuhan Tahu, Tapi Dia Menunggu

Judul di atas memang kutipan dari perkataan orang Londo yg saya baca di novel Sang Pemimpi. Intisarinya, Tuhan tau apa yg kita lakukan, tapi untuk balasannya, wallahua'lam, entah kapan.
Bisa di dunia
Bisa di akherat

Saat ini saya lelah.
Tuhan pasti tau itu.
Lelah fisik dan pikiran. Baru menginjak taun 2008 ini, rasanya beban kok makin berat. Pengen cepet nyelesein semua pendingan, semua urusan, dan langsung cabut dari sini...

Tapi Tuhan sepertinya menunggu
Entah menunggu saya (to doing something)
Ato dia punya rencana lain, tapi masih menunggu saat yg tepat.....


Tuesday, February 19, 2008

Till The End Of The Road....

Ahad kemarin, kami sekeluarga ada acara di Situ Gintung.
Di perjalanan, seperti biasa, kami melintasi jalan Fatmawati dan akan berbelok di perempatan RS Fatmawati.
Tepat sampai perempatan, kami terhenti lampu merah. Sembari menunggu, mataku tertambat pada kendaraan persis di depan.
Hanya motor dengan sespan di sampingnya. Aku kira motor untuk mengangkut barang (banyak saat ini, motor2 yg dimodifikasi untuk mengangkut barang dalam jumlah besar).
Ting.
Ternyata ada kursi roda di sespan tersebut. Dan wanita yg duduk di sana, sembari memangku anaknya yg masih batita.
Melihat ke pengendara, ternyata juga sama kondisinya dengan wanita yg duduk di atas kursi roda tersebut.
Keduanya rapih, 'Ayah, kayaknya mereka mau kondangan deh. Tuh liat, bapaknya pake batik, trus ibunya pake baju pesta gitu Yah', istriku mendeskripsikan.

Ah, apalah arti mobil mewah, jika dengan motor butut pun kita sebenarnya bisa beromantis sepanjang jalan.
Apalah artinya fisik sempurna, jika sebenarnya, kekurangan itulah yg menyatukan kita.

Bunda, Nabil, maafkan Ayah jika kurang perhatian dan waktu bersama kalian....