Lanjuuut…
Nyambung ke pertanyaan temen kantor, apakah benar al qur’an turun 2 kali?
Dari referensi yang awak baca, sebenernya ada 3 tahap turunnya alqur’an, jika dilihat dari prosesnya. Sedangkan jika dilihat dari wujudnya, maka betul, al qur’an diturunkan dua kali yaitu secara menyeluruh & berangsur2. (berikut kutipan dari sini )
1. Penurunan pertama terjadi secara jumlatan wahidatan (menyeluruh) diturunkan Allah SWT ke Lauhil Mahfudz yaitu suatu tempat di atas langit ke tujuh yang memiliki keluasan ma baina al-masyriqi wa al-maghrib (antara timur dan barat) dengan kepanjangan ma baina as-sama’ wa al-ardh (antara langit dan bumi). Inilah yang menjadi ruh sebuah ayat yang mengatakan Bal hua Qur’anun majid. Fi lahil al-mahfudh. “Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Qur’an yang mulia. Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfudh”. (QS. Al Buruj 85:21-22).
2. Penurunan kedua, juga secara jumlatan wahidah (menyeluruh) dari Lauhil Mahfudh diturunkan ke sebuah tempat di Sama’i ad-dunya (langit dunia) yang bernama Baitul ‘Izza (aaah, jadi inget Mas Iza..).
3. Sedangkan penurunan ketiga, yaitu dari Baitul ‘Izza melalui malaikat Jibril as kepada Nabi Muhammad saw. Berbeda dengan penurunannya yang pertama dan kedua, penurunann yang terakhir ini tidak secara jumlatan wahidah melainkan secara tadarruj (berangsur-angsur) atau manajjaman bittanjih (sedikit demi sedikit) selama kurang lebih 23 tahun. Proses penurunannya juga disesuaikan dengan kebutuhan seperti jika ada persoalan dan nabi tidak bisa menjawab, baru kemudian turun ayat. Jadi ada asbab (kebutuhan) atau yang sering kita kenal dengan asbabul nuzul, terlebih dahulu baru kemudian turun ayat.
Nah, di sini mungkin sedikit membingungkan (awak terutama): apakah yang dimaksud Nuzulul Qur’an itu adalah WAKTU penurunan Tahap Pertama, Kedua, ato yang ketiga?
Mayoritas ulama berpendapat bahwa yang dimaksud adalah tahap yang KETIGA.
Oke, kita masuk ke pembahasan tanggal berapakah qur’an turun. Berikut kutipan pertama tentang 17 ramadhan:
Dalam QS. Al Anfaal 8:41 Allah SWT berfirman: “…..jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari ‘Furqaan’ yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Pengertian furqaan disini adalah pemisah antara yang hak dan yang batil. Sedangkan yang dimaksud dengan hari Al Furqaan adalah hari jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari bertemunya dua pasukan di peperangan Badar, pada hari Jum’at 17 Ramadhan tahun ke 2 Hijriah. Sebagian mufassirin berpendapat bahwa ayat ini mengisyaratkan kepada hari permulaan turunnya Al Quranul Kariem pada malam 17 Ramadhan. Tapi, dalam banyak tafsir dijelaskan bahwa yang dimaksud “ma anzalna” dalam ayat itu bukan penurunan pertama al-Qur’an, namun penurunan ayat-ayat yang terkait dengan ghanimah badar (rampasan perang badar).
Kalo kita kembali ke pelajaran agama di SD, pasti kita tau, Rasulullah menerima wahyu pertama di gua Hiro’ (which is itu di Makkah), dan beliau saat itu BARU diangkat menjadi Rasul. Jika beliau saat itu baru menjadi Rasul, bagaimana mungkin sudah ada KAUM MUSLIMIN berperang melawan Kafir Quraisy? Dan berdasar redaksi di atas, yang dibicarakan adalah tanggal 17 Ramadhan 2 Hijriah, bukan Cuma tanggal 17 ramadhan saja. Nah, di situ juga tertulis 2 hijriah, it means Rasulullah sudah di Madinah. Jadi menurut awak, rasanya penetapan tanggal 17 Ramadhan tahun 2 hijriah menjadi tanggal turun pertama kalinya itu lemah (kalo gak bisa dikatakan salah).
Arrrrgghhh, jadi tanggal berapa donksss!!!
(to be continued lagi deeeh....)