Menjadi Angin
Pagi tadi, pas lagi sarapan nasi kuning plus ayam-perkedel-kering tempe dan teh manis anget, mata terpaku keluar jendela.
Cerah.
Angin berhembus lembut rupanya.
Saat itu terfikir, asik juga jadi angin. Tak terlihat. Bisa berpindah tempat secara cepat. Tanpa ada yang peduli. Bebas.
Semalam. Ekskalasi yang begitu cepat. Menyebabkan saya gak bisa tidur sampe jam 1 malem. Suatu hal yg tidak biasa, mengingat saya adalah pemolor berat. Penyebabnya: telpon dari seseorang yang menghentikan obrolan saya dgn istri, sebelum akhirnya dia tertidur duluan.
Barusan. Pertama kalinya saya mendengar dia menangis. Menemaninya sekitar 25 menit.
Ok Bro.
Jadilah angin. Angin yg bebas, berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Tapi jadilah angin yang menyejukkan. Angin yg mengantar benih bunga dari satu putik ke putik yang lain.
Semoga Alloh menjagamu.
Pagi, siang, malam.
Susah, senang.
Sendiri, ataupun dengan orang yang ada di sisimu.
Monday, June 25, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment