Monday, March 28, 2005

Sharing

Entah,sudah kali k berapa aku nangis d depan TV,di dalam kamarku.Biasanya, ini terjadi setiap Ahad ba'da maghrib.
Tolong.Yups.Ini salah satu acara favorit ku.Malam ini,aku menangis lg.Seorang bapak,umur 45 thn,Pak Huyadi namanya.Tukang tambal ban di trotoar.Tanpa atap,dan didepannya ada kali/saluran air yg cukup kotor.Utk menyeberang,ada sebuah titian terbuat dari papan yg sudah lapuk.Di situlah ada sebuah tongkat milik seorang pengamen cacat yg sesuai skenario,sengaja dijatuhkah utk memancing orang yg lalu lalang di jalan besar itu.Menguji,apakah ada yg bersedia menolong,turun k kali yg kotor mengambil tongkat tsb.

Setelah sekian lama,Pak Huyadi menghampiri.Pertama,membantu berdiri si pengamen yg terduduk ditengah jembatan,dan membantu menyebrangkan k sisi yg lain.
Kedua,Pak Huyadi turun mengambil tongkat,dan menyerahkan k si pengamen.
Kemudian,Pak Huyadi (oiya,tampangnya cukup sangar dengan kumis melintang) mendapat 2 jt krn telah menolong.Sedangkan si pengamen mendapat 1 jt.
Tapi,momen yg paling mengharukan,saat Pak Huyadi bergegas k tmp kerja istrinya."Bu,aku entuk rejeki (Bu,saya dapat rejeki) ," dengan berlinang airmata menunjukkan 2 paket hadiah dan uangnya.Pelukan yang membahagiakan.Pelukan yang mengharukan.

<>

It's about sharing.Berbagi.Dengan orang yg kita sayangi.Keluarga (ayah,ibu,kakak,adik). Bisa dengan sahabat,atau orang yang tidak kita kenal.
Pak Huyadi membagi dengan si pengamen rasa kasihnya. Pak Huyadi membagi bahagianya dengan istrinya.Yah,dengan istrinya.

<>

Share.Rasanya aku paling suka melakukan hal ini.Lewat tulisan,chat,website,ataupun obrolan.Ke kakak,orangtua. Sahabat,terutama Gogon's.Sungguh, aku menemukan tempat terbaik utk berbagi di dalam diri2 mereka,di luar keluarga tentunya.Mereka sudah kuanggap keluarga. Sungguh, kuanggap mereka adalah keluargaku yg kedua (tapi bisa jadi yg ketiga, kalo aku menikah,hahaha :)).
Ada kelegaan ketika berbagi. Mungkin kita bisa mendapat solusi, jika yg kita bagi adh masalah.Bisa jadi kita mendapat peringatan, dukungan,atau malah tidak mendapat tanggapan apapun.Tapi, pastinya ada emosi d hati kita yang tersalurkan dalam bentuk ekspresi.Dan itu, pastinya,sangat melegakan.

<>

Mendengarkanpun, sebenarnya juga berbagi.Pasif. Bahkan adakalanya menjadi pendengar yg baik adalah sikap terbaik (terutama jika lawan bicara kita adalah wanita.Wanita terkadang sudah mempunyai jawaban atas masalah yg sedang mereka hadapi).
Kembali ke Pak Huyadi. Berbagi dengan istri.Huaaa!(sorry kalo basi). Pasti beda rasanya. Sharing w/ our soulmate. Tanpa dibagi pun,pasti separuh jiwa kita yg lain telah merasakannya. Apa yg dilakukan Pak Huyadi adalah menambah lilitan untuk mengikat jiwa mereka. Ikatan seumur hidup.
Jadi, selama aku belum menikah, jangan ragu telp aku di 92***** or chat di ak*****@yahoo.com (SITU OK!!SWGTL!!)

Oiya, waktu nangis ngeliat acara TOLONG itu, terhenti oleh deringan telpon. Untung HPku belum ada teknologi 3G utk video streaming. Malu juga,nerima telpon,dr cewek pula,dgn mata berlinang.Haha!


PS:cukup dirimu jadi bintangku. Agar jejak bintangmu menerangi jalanku.

No comments: