Monday, December 22, 2008

Eye Contact: Catatan Kecil Tentang Menghargai

Waktu kuliah Komunikasi Bisnis di Gedung B sebuah Universitas yg berstatus BHMN, si dosen menerangkan salah satu poin yg penting ketika kita berkomunikasi langsung, baik itu saat presentasi, maupun ngomong2 ala Tukul (Empat Mata)

Eye contact. Memperhatikan audiens, dan mungkin sesekali menatap mata pendengar dapat menarik perhatian mereka, sekaligus menjadi bahan evaluasi instant apakah cara kita mempresentasikan sesuatu mudah dipahami atau tidak. Begitu pun ketika ngobrol. Eye contact akan membuat lawan bicara kita merasa diperhatikan dan disimak betul perkataannya, begitu juga sebaliknya, dia akan memperhatikan apa yg kita ucapkan.

Sabtu kemaren, awak kondangan nikahan kerabat, bisa dibilang sepupu jauhnya istri. Mertuanya ternyata salah satu pejabat tinggi institusi keamanan di negeri ini. Mewah, tak tahulah awak mesti menabung berapa abad buat bikin acara macam itu. Tamu yang antri salaman, wew, padat hampir tak merayap. Belum lagi kalo laju antrian dihentikan karena ada pejabat masa kini dan masa lalu diminta diabadikan bersama penganten (btw, diabadikan maksudnya difoto, bukan di aer keras ato di balsem macem fir'aun dulu).

Jreng, tibalah saatnya awak dan istri bersalaman. Kebetulan, si bapak dan ibu pejabat tadi ada di sisi kiri pelaminan. Lazimnya, kami mengulurkan tangan buat salaman. Si Bapak sedikit tersenyum ketika awak salami (rasa kari ayam). Pas si Ibu, sambil salaman dan mengucap selamat, her eyes melihat ke arah lain.
Deg.
Ah, mungkin kebetulan saja. Awak pun berlalu.

Dalam perjalanan pulang, istri awak langsung komen: 'Bunda paling kesel kalo salaman itu, orang yg diajak salaman ga ngeliatin kita'
Ouw, ternyata istri awak mengalami hal yang sama. Awak pun cuman cengengesan.

Ternyata apa yg dosen awak sampaikan hampir 10 tahun itu tepat. Tak ada susahnya memperhatikan dan memberi senyum kepada orang lain, apalagi dia adalah tamu. Tamu itu tidak ada yg tidak penting. Kedatangan tamu merupakan jalan terbukanya jalan rejeki.

Menghargai. Itu lah intinya eye contact.

insert: the gogons

No comments: