Friday, February 16, 2007

Pagi tadi, di Jalan Brawijaya

Pagi tadi, rada2 ngebut naek Karisma tercinta ke kantor, gara2 harus ngelarin dokumen peninggalan mbak Grace yg terbaring sakit di rumah (get well soon Sis!) buat keperluan ISO. Rutenya biasa: Cipete Raya - Cipete Utara - Brawijaya - Wijaya - Tendean. Tapi pagi tadi ada suatu hal unik, sekaligus menonjok ulu hati sayah dengan sangat telak!

Persis di pintu samping Hotel Dharmawangsa (kebayang donk elit nya daerah ini), saya berbelok ke kiri. Begitu belok, mata saya tertuju pada sepeda yang dikayuh dengan (terlihat) susah payah oleh si pengendara. Seorang lelaki paruh baya, bertopi, kemeja lusuh, dan sepeda yang sudah cukup berumur. Di rangka tengah dan setang depan, tergantung 4 kaleng besar. Awalnya saya kira dia berjualan bahan makanan atau apalah. Tebakan saya sepertinya salah, ketika melihat 1 buah jerigen terdapat corong minyak tanah plastik. Jderrrrr!!! Jual minyak tanah pake sepeda?? Ok, mungkin saya yang kuper. Soalnya yg lazim buat jual minyak tanah itu pake gerobak. Ah, jadi ingat kalimat temanku Dito waktu aku komen tentang penjual minuman hangat (kopi,energen dll) dengan berkeliling: 'Jakarta itu asal mau kerja keras, pasti dapet rejeki deh!'

Bersyukur.
Bersyukur bapak saya tidak pernah bekerja seperti bapak itu.
Bersyukur saya tidak perlu bekerja seberat bapak itu.
Bersyukur saya masih bisa kerja di tempat yang ber AC, full internet, bebas makan di meja, plus nempel2 foto kesayangan.
Bersyukur saya masih punya motor, yang bisa nganterin saya pergi n pulang dengan cepat.
Bersyukur masih digaji dengan cukup (ah iya, semoga Alloh memberi berkah atas rejeki saya).
Bersyukur saya punya istri yang nrimo, gak manja (makasih lho Wi, bisa nerima ku dan pemberianku apa adanya. Doakan selalu berkah yah.... )

No comments: